Bahaya fisik di laboratorium. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi bahaya fisik dan kimia yang dapat terjadi di laboratorium formulasi serta pengendalian terhadap potensi bahaya tersebut. Bahaya fisik di laboratorium

 
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi bahaya fisik dan kimia yang dapat terjadi di laboratorium formulasi serta pengendalian terhadap potensi bahaya tersebutBahaya fisik di laboratorium  suatu waktu tertentu

Potensi bahaya di laboratorium kimia dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan menurunkanSumber – sumber Bahaya dalam Laboratorium Pada dasarnya, sumber-sumber bahaya dalam laboratorium dapat dikelompokkan jadi tiga, yaitu : 1. 3. On-site, dalam radius 1. Bahaya bahan kimia (korosif Bahaya bahan kimia (korosif, karsinogenik) 3. Timbulan limbah B3 yang dihasilkan di laboratorium-laboratorium ITB setiap minggunya adalah 457,54 kg. 3 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut. X. 1, Cilandak Bar. Bahaya di Laboratorium dapat dibagi menjadi 2, yaitu 1. Bahaya yang paling utama muncul di laboratorium yaitu dari. Bahan kimia yang biasa. Bahaya di laboratorium termasuk tetapi tidak terbatas pada: bahaya biologis, bahaya beracun, listrik, mekanik, bahaya kimia, dan bahaya radiasi. Dec 12, 2018 · Bahaya fisik, Beberapa kegiatan di laboratorium menimbulkan resiko fisik bagi petugas karena zat atau peralatan yang digunakan, seperti misalnya : 1) Gas yang dimampatkan 2) Kriogen tidak mudah menyala 6. Temuan penelitian ini didapatkan bahwa potensi bahaya fisik yang terjadi sebagian besar memiliki risiko rendah dan penangannya dengan prosedur rutin. 0 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Bahan beracun dengan LD 50 (rat) di atas 500 mg/kg atau yang setara. Simposium Nasional RAPI XIII: Identifikasi Tingkat Bahaya di Laboratorium Perguruan Tinggi (Studi Kasus Laboratorium di Lingkungan Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara) (Sitepu, 2014). kerja yang disebabkan oleh hazard fisik, radiasi dan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahaya yang ada di laboratorium, melakukan penilaian risiko dan melakukan upaya-upaya pengendalian yang sesuai. Metode yang digunakan pada Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko ini adalah. Contoh Soal No. docx. Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja di Fasyankes meliputi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikososial, dan bahaya kecelakaan kerja. , Kec. Bahan pelarut 3. Pengelolaan Limbah B3 merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang mencakup penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, dan pengolahan limbah B3 termasuk penimbunan hasil pengolahan tersebut. Perlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapat dilakukan dengan proses sbb : 1. Talavera Office Suite, 18th Floor, Jalan TB Simatupang, kav 22-26, RT. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi bahaya dan pengendalian risiko kecelakaan kerja pada pekerjaPaparan bahan kimia di tempat kerja dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan baik akut maupun jangka panjang. Laporan Identifikasi Bahaya Di Laboratorium Mikrobiologi manajemen laboratorium pangan by falsyaikani. Dengan demikian, bahan. terlepas dari potensi bahaya, baik di dalam proses pemberian pelayanan kesehatan tersebut maupun kegiatan pelaksanaan interen di rumah sakit itu sendiri. Potensi bahaya yang terdapat di Laboratorium Anatomi yang teridentifikasi sebagai potensi bahaya kimia, fisik, mekanik, biologi, ergonomi, dan psikologis. Dari berbagai penyakit yang ada, penyakit infeksi menjadi penyakit yang paling sering menyerang manusia. MSDS dan Simbol-simbol berbahaya di laboratorium. risiko bahaya yang mengancam tenaga kerja di tempat kerja terdiri dari : bahaya fisik (kebisingan, penerangan, tata udara), bahaya biologi, bahaya kimia dan bahan berbahaya lainnya serta risiko psikologis (Suma’mur,1987). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. . Saranaung, S dan Johan Josephus, S. Potensi bahaya yang terdapat di Laboratorium Anatomi yang teridentifikasi sebagai potensi bahaya kimia, fisik, mekanik, biologi, ergonomi, dan psikologis. Tujuan kesehatan kerja adalah: 1. Potensi bahaya fisik termasuk di dalamnya radiasi ion dan non ion, ergonomi, kebisingan, tekanan panas, pencahayaan, listrik, api (Keith Furr,1995). Bahan atau uapnya yang korosif kuat. SafetyNet Staff. Bahaya yang bersifat Faal. endang. Hal ini tentusaja bergantung pada bahan kimia, bahaya yang terlibat dapat bervariasi. Penggunaan bahan kimia di laboratorium biasanya sedikit tetapi banyak jenisnya (Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manudia Kesehatan, 2017). peralatan, perkakas, dan mesin di laboratorium 5. Objek penelitiannya adalah potensi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian bahaya di Divisi Produksi CV. Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diinformasikan secara cukup dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Barium klorida Padat - Berbahaya - Kemurnian anhidrat untuk minimum, lingkungan SK - Berbahaya apabila terkena kulit dan Gambar 12. Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12430. Jalan masuk bahan kimia ke dalam tubuh: Pernapasan (inhalation), Kulit (skin absorption), Tertelan (ingestion). Zat ini larut di dalam air. Dalam penggunaan di laboratorium, terkadang boleh saja mengganti satu alkohol dengan alkohol lainnya, namun untuk penggunaan pada produk makanan, minuman, dan kosmetik, hanya dapat menggunakan jenis alkohol food grade atau pharmaceutical grade. Laboratorium merupakan salah satu tempat berkembangnya ilmu pengetahuan melalui berbagai praktikum, penelitian dan percobaan. Risiko bahaya di rumah sakit mencakup bahaya biologi, fisik, kimia, ergonomi dan psikososial (Ramsay, 2005). Identifikasi Bahaya Tahapan pertama dalam penerapan Hazard identification, Risk Analysis and Risk Control adalah proses identifikasi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial dengan menggunakan Job Safety Analysis (JSA) sehingga dalam mengidentifikasi bahaya yang terdapat pada rumah sakit hewan prof. 1, Cilandak Bar. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIANNYA (Laporan Praktikum Metode Geomagnetik) Oleh Berlian Anisya Vira 1815051041 LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2020 Judul Percobaan : Identifikasi Bahaya dan Pengendaliannya Tanggal Percobaan : 26 Maret 2020 Tempat Percobaan : Rumah Praktikan Nama : Berlian Anisya Vira NPM : 1815051041 Fakultas. (Tranter, 1999) Dalam terminology keselamatan dan kesehatan kerja (K3), bahaya. Limbah adalah bahan yang dibuang. Kami mengucapkan. Di Sekolah Menengah, pengelola laboratorium bertanggung jawabMaterial safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Keamanan Bahan merupakan dokumen yang penting untuk menunjang keselamatan kerja di laboratorium. Di samping memiliki berbagai kegunaan yang bermanfaat, bahan kimia juga bisa sangat. Berikut adalah beberapa daftar simbol berbahaya di laboratorium beserta artinya yang sering digunakan, diantaranya yaitu sebagai berikut: 1. yakni : 1. kerja, Laboratorium/bengkel dengan segala kelengkapan peralatan merupakan tempat berpotcnsi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya (user) j ik a orang yang bera di alamny t ak dibekali dcngan pengetahuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Muhammad Busyairi, Rahmatika Nurlaila, Ika Meicahayanti Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman . Potensi bahaya biologi bisa berasal dari darah dan cairan tubuh, spesimen kultur, jaringan tubuh, hewan percobaan, maupun pekerja lainnya. PENDAHULUAN Laboratorium kimia boleh jadi merupakan suatu tempat yang berbahaya, terutama bila kita ceroboh dan kurang pengetahuan. Bahaya frekuensi radio dan gelombang mikro, dan f. Tempat sampah 8. Hal penting yang harus ada dalam sebuah MSDS adalah: 1. Mimi Lia. Ruang penyimpanan. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan Kimia. Hasil penelitian Muhani dkk. Metode yang digunakan yaitu observasi dan wawancara kepada petugas instalasi gawat darurat, membuat job hazard analisis, kemudian dilakukan analisis risiko dengan pendekatan AS/NZS 4360: 2004 dan menilai dengan tabel W. 2. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium, minimal ada asisten yang mengawasi. 2. 2 Kategori A: Potensi bahaya yang mengakibatkan dampak risiko jangka panjang pada kesehatan 6 2. . RUANG LINGKUP: Dokumen ini mencakup aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang harus diutamakan saat berkegiatan di laboratorium di lingkungan Fakultas Teknik. 3. Di industri panas bumi (geothermal), minyak bumi dan gas, pabrik pengolahan kertas, dan pabrik petrokimia, H₂S dapat menjadi masalah yang serius dan membahayakan. PT. meminimalkan potensi timbulnya risiko bahaya di Laboratorium Jurusan Kimia Undiksha ditinjau dari indikator perilaku pengguna laboratorium, penyimpanan alat dan bahan praktikum, serta tata letak dan tata ruang laboratorium. Kegiatan Laboratorium Kimia mempunyai risiko baik yang berasal dari faktor fisik, biologi, kimia, ergonomik dan psikososial dengan akibat dapat mengganggu. Ledakan yang terjadi akibat bahan kimia maupun gas kompor pemanas. B. See full list on himatekkim. Selamat Berkarya di Laboratorium . Gas beracun 4. Pada tahap ini dilakukan identifikasi faktor risiko kesehatan yang dapat tergolong fisik, kimia, biologi, ergonomik, dan psikologi yang terpajan pada pekerja. Ruang persiapan. P) 1330-78-5 234 * (420) 64-67-5 110 * (208)Praktikum) di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Brawijaya. 3 Bahaya Potensial Di Laboratorium berdasarkan Undang-Undang. 2. 1. Kegiatan di laboratorium tentunya menggunakan berbagai jenis alat dan bahan kimia yang berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Bahaya Biologi pada perawat dapat disebabkan oleh infeksi nosokomial. Inilah bahaya fisik biologi dan ergonomi di laboratorium dan hal lain yang berhubungan erat dengan bahaya fisik biologi dan ergonomi di laboratorium serta aspek K3 secara umum di Indonesia. Setiap pengguna laboratorium wajib memakai jas laboratorium dan alas kaki atau sepatu yang tertutup. Hasil penelitian dapat mengidentifikasi sebanyak empat bahaya yaitu bahaya kimia, bahaya fisik, bahaya elektrik dan bahaya ergonomis. Balikan dan Tindak Lanjut 62 K. Identifikasi Risiko/Bahaya Fisik di laboratorium formulasi PT X Berdasarkan pengelompokan jenis penelitian sediaan yang dilakukan di laboratorium formulasi maka dilakukan identifikasi jenis bahaya berdasarkan jenis potensi bahaya fisik yang ada, yaitu: Jenis Kegiatan Mesin/alat yang digunakan Variabel risiko Peluang TingkatMereka banyak digunakan dalam sintesis kimia, fisik, dan analisis kimia, bio-farmasi, dll. . soeparwi. peneliti/praktikan akibat bahan atau peralatan yang digunakan. Latihan 62 J. Hasil analisis statistik diperoleh adanya hubungan antara kelelahan kerja dengan bahaya fisik lingkungan kerja (p=0,000) dan adanya hubungan antara kelelahan kerja dengan beban kerja (p=0,000) di. 0 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Bahaya merupakan sifat yang melekat dan menjadi bagian dari suatu zat, sistem, kondisi, maupun peralatan termasuk di peralatan yang ada di sebuah laboratorium. Seperti yang telah di jabarkan dalam konsep bahaya, bahwa bahaya itu dalam Research on Work Related Stress dibagi ke dalam bahaya fisik, yang meliputi biologi, biomechanical, kimia dan Radiological, bahaya dan psikososial . Jenis Kecelakaan Kerja A. 2 FAKTOR FISIK. Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka baik yang bersifat luka permanen, luka. Contoh bagian a Chemwatch penilaian risiko satu halaman. Demikian prosedur keselamatan kerja pada laboratorium IPA dilengkapi gambar. Kimia Organik, Lab. Klasifikasi bahaya berdasarkan GHS terbagi menjadi bahaya fisik, bahaya terhadap kesehatan dan bahaya terhadap lingkungan hidup. kesehatan baik secara fisik, mental dan sosial (Subiantoro, A. Untuk mengetahui maksud dari tempat kerja, bahaya, dan bahaya fisik. Ditemukan 16 risiko yang teridentifikasi pada lima jenis aktivitas yang dilakukan di Laboratorium Anatomi dan berasal dari berbagai sumber bahaya. Bahan-bahan tersebut harus selalu disimpan pada kondisi kelembaban dan suhu yang tepat dan di lemari yang tepat. Misalnya : bahan kimia beracun, mudah terbakar, eksplosif, dll. Potensi bahaya di laboratorium pendidikan dianggap lebih rendah dibandingkan di laboratorium industri karena menggunakan bahan dengan jumlah yang relatif lebih. 5 Melakukan tindakan darurat untuk mengatasi peristiwa berbahaya dan mencegah meluasnya bahaya tersebut 6. laboratorium. Pengendalian yang sudah dilakukan adalah pemantauan tingkat pencahayaan secara berkala oleh ISLRS dan hasil pemantauan dilaporkan ke Direkturi Teknik dan Unit K3 untuk tindak lanjut ruangan yang. di Indonesia masih tinggi. Contoh Soal No. IV. menjadi hilangnya kesadaran (pingsan) bahkan kematian (Winarni, 2014). Tujuan penelitian mengetahui tingkat risiko kecelakaan. Secara umum terdapat 5 (lima) faktor. Anggota tubuh terkena zat korosif. Penghapusan bahaya 100% efektif. 2010 di SMA Negeri 1 Pleret Bantul yang diselenggarakan oleh Pengurus MGMP Kimia Kabupaten Bantul. Alat-alat atau benda-benda yang dipasang didinding tidak boleh menonjol sampai kebagian ruang tempat siswa berjalan dan sirkulasi alat; 5. UPAYA-MENCEGAH-HAZART-KIMIA_pptx. Asam Sulfat ( H2SO4) 3. • Jurnal EKOSAIN: Pengaruh Faktor Lingkungan Fisik Kerja Terhadap Waktu Penyelesaian Pekerja (Studi Laboratorium) (Setyanto, 2011). 4 Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan tentang keamanan kerja di Laboratorium 5. Pengendalian yang sudah dilakukan adalah pemantauan tingkat pencahayaan secara berkala oleh ISLRS dan hasil pemantauan dilaporkan ke Direktur, Teknik dan Unit K3 untuk tindak lanjut. Potensi bahaya yang paling utama di laboratorium adalah bahan kimia. Keracunan bahan kimia. pengujian produk akhir di laboratorium. 4 Bahaya Faktor Ergonomi. Pada gambar di samping menggambarkan sebuah simbol bahan kimia yang biasanya diartikan sebagai simbol yang menyatakan berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment). Pengertian Bahaya Fisik. 1. Oleh karena itu setiap pengguna laboratorium harus mempunyai rasa taggung jawab penuhakan keselamatan dan kesehatan kerja di dalam laboratorium, untuk itu perlu dibuat peraturan-peratran dan prosedur yang ditetapkan dan harus ditaati selalu pada setiap kegiatandi dalam laboratorium. a. 2. Sesuai ISO 45001:2018, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan pengurus dan pekerja dalam melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko di tempat kerja, di antaranya: Aktivitas rutin dan non-rutin di tempat kerja. : penggunaan safety box limbah tajam, kebijakan dilarang menutup kembali. Pedoman Pelaksanaan K3 ini disusun dan ditujukan khususnya untuk kepentingan dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan di lingkungan laboratorium pendidikan dan laboratorium penelitian pada. Lembar Potensi Bahaya pada suatu Pekerjaan Ditujukan untuk para profesional dibidang keselamatan di tempat kerja seperti petugas K3, peneliti utama, para dosen dan guru dan juga pihak yang berkompeten lainnya. Duta Paving Mandiri, Pasuruan. Kerja Vakum. Tabel identifikasi bahaya dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja di unit kerja BLUD Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading No Unit Kerja Kegiatan Peralatan Bahan Jenis Bahaya Deskripsi Bahaya Pekerja yang terpajan Risiko 5. Untuk dapat menemukan faktor risiko ini diperlukan. 6. Risiko bahaya di rumah sakit mencakup bahaya biologi, fisik, kimia, ergonomi dan psikososial (Ramsay, 2005). Mudah meledak. dan keselamatan di laboratorium serta mendayagunakannya secara optimal. 2 Kategori A: Potensi bahaya yang mengakibatkan dampak risiko jangka panjang pada kesehatan 6 2. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari kemungkinan bahaya dari berbagai jenis bahan kimia dan peralatan yang ada di dalamnya. • Simposium Nasional RAPI XIII: Identifikasi Tingkat Bahaya di Laboratorium Perguruan Tinggi (Studi Kasus Laboratorium di Lingkungan Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara) (Sitepu, 2014). Berdasarkan bahan kimianya, bahaya yang terlibat dapat bervariasi, sehingga penting untuk mengetahui dan menerapkan APD. Namun harus diawasi sejak dari pengadaan bahan baku, penanganan dan pengolahan, hingga sampai ke tangan konsumen akhir. Faktor tersebut merupakan penyebab yang pokok dan. Berdasarkan bahan kimianya, bahaya yang terlibat dapat bervariasi, sehingga penting untuk mengetahui dan menerapkan APD terutama pada laboratorium. Gas yang dimampatkan, b. Simbol Bahan Iritasi (Irritating) Simbol keselamatan kerja berbentuk tanda silang berwarna hitam memiliki dua kode, yaitu Xi dan Xn. Bahaya kerja mencakup bahaya kimia, bahaya fisik, bahaya biologi, bahaya ergonomi, dan bahaya psikologi. 5 Melakukan tindakan darurat untuk mengatasi peristiwa berbahaya dan mencegah meluasnya bahaya tersebut 6. 2. 3. Tergelincir 3. IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA KERJA DAN PENGUKURAN FISIK BANGUNAN KERJA DI LABORATORIUM PLTU EMBALUT . P Temp C (B. Bahaya Fisik Bahaya fisik merupakan bahaya yang berasal dari keadaaan atau situasi suatu objek yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan,. Pimpinan laboratorium bertanggung jawab untuk mendorong budaya keselamatan dan keamanan di dalam laboratorium, sehingga lingkungan itu menjadi tempat yang aman untuk mengajar, belajar, dan bekerja. Si Disusun Oleh : Kelompok 6 (Enam) 1. Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di laboratorium : 1. Biosecurity merupakan strategi secara holistik untuk mengelola dan menganalisis ancaman dan resiko terhadap manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan (Syahputra 2017). Suyanta, M. Persiapkanlah hal yang perlu sebelum masuk laboratorium seperti buku kerja, jenis percobaan, jenis bahan, jenis perlatan, dan cara membuang limbah sisa. atau biologi). berbahaya bagi keselamatan siswa. Identifikasi Potensi Bahaya Di Laboratorium Formulasi PT X dengan rumusan masalahnya yaitu: a. Bahaya Mekanikal (listrik,. Sumber bahaya biologis banyak terdapat di rumah sakit,laboratorium. Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan. Laboratorium yang baik adalah yang memiliki syarat-syarat memenuhi standar. Potensi bahaya terdapat hampir di setiap tempat dimana dilakukan suatu aktivitas, termasuk di laboratorium. Pekerjaan mekanik seperti transportasi bahan baku, penggantian peralatan habis pakai, masih harus dilakukan. Identifikasi bahaya dengan metode hirarc diantaranya yaitu eliminasi, rekayasa ulang, substitusi, pengendalin metode kerja, pengendalian administrsi, dan pengendalin APD. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan pekerjaan ke tingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun kesehatan sosial. Jangan menyimpan bahan kimia berbahaya dalam wadah bekas makanan/minuman, gunakanlah botol reagen. kenyataan di lapangan. lompok 7 e k: y b Created nsyah Feri Andria an Feri Setiaw tita Leni Rahika On nti Tria Yussa. 7 dan bahaya psikososial (ILO,. 1. KERJA DI LABORATORIUMKERJA DI LABORATORIUM IPA SMA/SMK OlehOleh:: Dr. Untuk mengetahui identifikasi bahaya di laboratorium 2. 3. Bahaya kimiawi : bahan kimia yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, kebakaran, ledakan dan yang mempunyai sifat khusus. Dalam prakteknya kita pasti bekerja dengan banyak bahan kimia dimana setiap bahan tersebut memiliki sifat fisik, sifat kimia, dan bahaya yang berbeda-beda, ada yang mudah terbakar, ada yang bersifat iritasi, ada yang berbahaya terhadap. 2. Mengevaluasi bahaya risiko yang ada dengan membandingkan tingkat risiko sesuai kriteria standar yang telah ditentukan.